
Kiprah mahasiswa JTK untuk menggapai prestasi tak akan berhenti walau dunia sedang dilanda Covid-19. Kali berita gembira datang dari Muhammad Alfarizi (181511023) dan Salma Meldiyana (181511032). Keduanya berhasil terpilih sebagai peringkat II (Fariz) dan III (Salma) pada ajang Mahasiswa Berprestasi jenjang Vokasi Polban 2020 (17/6).
Salma membawakan karya berjudul “Efisiensi Alur Supply Chain Produk Pangan Pokok Perum Bulog Melalui Aplikasi Berbasis Mobile di saat Pandemi COVID 19“. Karya tersebut berisikan tentang pemanfaatan aplikasi berbasis mobile untuk menjual produk pangan dari RPK (Rumah Pangan Kita), selaku mitra Perum Bulog milik masyarakat yang sudah tersebar di seluruh indonesia, untuk menjamin terpenuhi 3 pilar ketahanan pangan nasional yaitu: ketersediaan, keterjangkauan fisik dan ekonomi, serta stabilitas harga dan pasokan.
Melalui karyanya, Salma berharap dapat membantu terwujudnya kepastian kehidupan yang sehat untuk seluruh umat manusia, serta pola konsumsi yang sehat (Sustainable Development Goals).
Sementara, Fariz menyajikan karya “Kesehatan Mental, Rakyat, dan IT“. Disana ia mengangkat pemanfaatan artificial intelligence untuk meredakan kondisi kesehatan mental yang buruk. “Solusi yang ditawarkan itu pakai AI chatbot, orang perlu curhat dan konsultasi, apalagi kalo diluar institusi pendidikan itu harus bayar biaya psikologi, kalau mau curhat juga ga bisa ke semua orang,” ujar Fariz saat diwawancara, Jumat, 19 Juni 2020.
Tema Pilmapres tahun ini adalah UN’s SDGs. Oleh sebab itu Fariz juga berharap karyanya dapat ambil bagian pada point ke-3, yaitu “Good Health and Well Being”.
Prestasi yang ditorehkan keduanya menjadi sangat spesial, karena meraih 2 gelar mapres sekaligus merupakan suatu hal yang membanggakan JTK. Keduanya juga berpesan agar mahasiswa lain tidak takut untuk ikut ajang semacam ini. “Maju aja dulu, hadapin aja dulu, walaupun belum rejeki itu ajang latihan buat kamu… jadi tetap semangat,” ucap Salma.
Meski begitu prestasi keduanya juga tidak lepas dari bimbingan bimbingan bapak ibu dosen yang senantiasa memberi masukan agar lebih baik lagi. “…Makasih banyak untuk dosen-dosen yang udah membimbing Salma, terutama Pak Ghifari, Bu Rahil, dosen-dosen JTK juga temen-temen semua,” tambahnya.